Selasa, 15 September 2020

Pengukuran Data Kedudukan Batuan dan Struktur Geologi

Pengukuran Data

Tahapan penelitian ini untuk mendapatkan data lapangan secara deskriptif dan kinematik. Koleksi data lapangan untuk analisis struktur makro (meso-scale structures) dan pola mineralisasi dibagi berdasarkan jenis struktur geologi yang meliputi data kekar, lipatan, sesar, vein, arah vein, jenis batuan dan jenis mineral alterasi yang dijumpai.

Dalam pengerjaan data lapangan dilakukan pemetaan struktur detail. Pemetaan dilakukan dengan peta dasar dan kombinasi plotting data dengan GPS serta pengukuran struktur bidang dan struktur garis dengan kompas geologi. Untuk mendukung kelengkapan data juga dilakukan fotografi dan pengambilan sampel batuan baik yang terdampak alterasi maupun yang tidak. 

Unsur-unsur struktur geologi yang diukur berupa bidang perlapisan, kekar, lipatan dan sesar yang termasuk dalam skala megaskopis, sedangkan unsur-unsur alterasi dan mineralisasi yang diukur berupa arah vein, kontak batuan dinding (wall rock) dengan batuan yang teralterasi dan juga arah sebaran alterasi dan mineralisasi.

Berdasarkan unsur-unsur tersebut dalam penentuan interpretasi dan analisis data struktur maka dapat digunakan dalam penentuan metode penelitian dengan menggunakan analisis pola struktur menurut McClay, 1987. yaitu :

a. Analisis Deskriptif

Meliputi identifikasi dan pencatatan data struktur geologi secara sistematis dalam buku catatan lapangan. Berupa data kedudukan batuan serta kekar.

- Pengukuran Jurus dan Kemiringan Batuan

Untuk mengukur jurus dan kemiringan dengan kompas geologi dapat mengikuti prosedur berikut (Gambar 1.1) :

1. Buka cermin kompas sehingga membentuk sudut tumpul dengan dasarnya,

2. Letakkan salah satu sisi kompas yang bertanda E atau W pada bidang yang akan diukur (Gambar 1.1 a),

3. Aturlah posisi kompas sedemikian rupa sampai horizontal dengan bantuan indikator "mata lembu". Tetapi harus dijaga agar sisi kompas tetap menempel pada bidang yang diukur. Bila bidangnya tidak rata, lakukanlah dengan bantuan clipboard atau sejenisnya (Gambar 1.1 d),

4. Bacalah jarum utara dan segera catat agar tidak lupa (pengunci jarum pada kompas dapat digunakan agar apabila kompas diangkat jarum tidak akan bergerak). Angka yang anda baca adalah jurus bidang yang diukur,

5. Tandailah garis potong antara bidang yang diukur dengan bidang datar kompas/bidang horizontal (>> Jurus),

6. Ubahlah posisi kompas, tegak pada sisi samping kompas (Gambar 1.1 b) dan tegak lurus terhadap jurus (pada butir 5),

7. Aturlah klinometer sehingga gelembung pengatur horizontal terletak di tengah. Kemudian bacalah angka yang ditunjukkan (dalam hal ini kompas dapat diangkat). Hasil yang diperoleh adalah besarnya kemiringan (Dip),

8. Untuk mengetahui arah kemiringan letakkan sisi belakang kompas (tanda S) sedemikian sehingga posisinya menjadi seperti pada (Gambar 1.1 c). Aturlah posisinya menjadi horizontal dan bacalah arah (Kuadran) yang ditunjukkan jarum Utara. Hasil pembacaan adalah arah kemiringan, misalnya N, NE, E, SE, S, SW, W, NW.

Gambar 1.1 Cara pengukuran jurus dan kemiringan lapisan (Compton, 1985)

b. Analisis Kinematis

Meliputi identifikasi untuk mengetahui arah pergerakan struktur yang mana dapat dilihat langsung di lapangan atau dari peta topografi. Berupa data rake dan pitch pada bidang sesar, arah pola pelurusan topografi sekitar daerah penelitian, serta hasil perhitungan bidang dan net slip sesar.

- Struktur Garis (linear); Arah Penunjaman

Gambar 1.2 Cara pengukuran arah penunjaman dan lineasi (struktur garis) (Harlosumakso, 2001 dalam panduan geologi lapangan, 2002).

1. Pengukuran Arah Trend
- Tempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah struktur garis yang diukur.
- Tempelkan sisi E atau W kompas geologi pada posisi kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas mengarah ke penunjaman struktur garis tersebut.
- Levelkan atau horizontalkan maka nilai yang ditunjuk oleh jarum Utara adalah nilai penunjaman (Trend).

2. Pengukuran Plunge
- Tempelkan sisi W kompas geologi pada posisi alat bantu yang masih dalam keadaan vertikal.
- Levelkan klinometer dan baca besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada klinometer.

3. Pengukuran Pitch Net Slip/Rake
- Buat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tersebut terdapat yang memotong struktur garis yang akan diukur Rakenya.


Referensi :
Compton, R. R. 1985. Geology in The Field : JohnWiley & Sons. Inc, Kanada.

Panduan Geologi Lapangan, 2002 ; Teknik Geologi Universitas Hasanuddin, Makassar.

Rustan, F. A. 2018. Analisis Kontrol Struktur Geologi Terhadap Pola Mineralisasi Daerah Boccoe Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin, Makassar.


Oke.. Sekian artikel cara pengukuran data kedudukan batuan dan struktur geologi ini.

Jika ada pertanyaan dan saran silahkan ketikkan di kolom komentar atau dengan menekan tombol WhatsApp pada bagian kiri bawah blog ini.

Salam Tutorial Kita
Previous Post
Next Post

0 comments: