Senin, 28 September 2020

Cara Membuat Peta Kemiringan Lereng Dengan ArcGIS

1. Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng merupakan data yang paling penting dan paling banyak digunakan di berbagai bidang keilmuan spasial. Kebencanaan, Perencanaan Wilayah, Kehutanan sampai Pertanian memerlukan data tersebut. Selama ini kita kadang kesulitan untuk mendapatkan data tersebut bahkan mungkin harus membayar untuk mendapatkannya, padahal dengan data DEM (Digital Elevation Model) atau DTEM gratisan seperti SRTM atau Aster GDEM kita dapat membuatnya.


Tetapi ketika kita membuat peta kemiringan lereng di ArcGIS kita biasanya mendapatkan hasil yang bisa di katakan salah karena hanya memiliki 2 warna saja 0-89.9999 seperti pada gambar di atas.

Hal yang menyebabkan kasus seperti di atas adalah data raster yang masih dalam Sistem Koordinat Geographic yang memiliki satuan derajat-menit-detik yang menyebabkan nilai cell raster tidak dalam satuan metric, keadaan ini yang membuat Software ArcGIS akan memasukkan data dalam satuan sistem koordinat geographic dan hasilnya akan 2 angka yaitu nol dan 89.9999.

Jadi langkah pertama yang harus kita lakukan dalam membuat peta kemiringan lereng adalah memastikan sistem koordinat dari data raster yang akan kita olah. Jika sistem koordinat masih dalam sistem koordinat geographic maka ubah dahulu sistem koordinat ke koordinat proyeksi semisal UTM untuk mendapatkan satuan cell raster dalam satuan metric. Dalam tutorial ini kita akan membahasnya satu per satu.


Lakukan re-proyeksi sistem koordinat, pada Arctoolbox, klik Data Management Tools lalu Projection Raster, Raster lalu  Project Raster. Masukkan data raster pada "Output Coordinate System" masukkan sistem koordinat proyeksi misalnya UTM.


Kita akan mendapatkan data raster baru yang telah di re-proyeksi ke sistem koordinat UTM.


Pada Arctoolbox klik Spatial Analyst kemudian Surface lalu Slope. Masukkan data raster yang telah di re-proyeksi pada kolom input raster pilih Degree atau Rise of Percent pada kolom Output Measurement.


Jika proses berhasil maka akan kita dapatkan peta kemiringan lereng seperti pada gambar di atas.


Pada Range Symbol kita akan melihat angka dalam satuan decimal yang cukup panjang, kita dapat mengganti dengan range nilai yang lebih sederhana pada satuan angka tanpa decimal. Cukup ganti saja nilai tanpa decimal seperti gambar di atas.


Selain itu, kita juga dapat menggunakan tools Reclassify untuk melakukan klasifikasi ulang terhadap nilai kemiringan lereng.


Pada Arctoolbox klik Spatial Analyst, Reclass, Reclassify dan masukkan raster kemiringan lereng lalu ganti nilai pada kolom New Values berdasarkan nilai yang dianggap cocok untuk menggantikan nilai range pada kolom Old Values.


2. Membuat Peta Topografi

Peta topografi dapat dibuat dengan melakukan pembagian interval atau klas ketinggian pada Tools Simbologi, notasi warna tingkat ketinggian juga dapat diubah.



Selain dengan tampilan 2D biasa, peta kemiringan lereng juga dapat di pergunakan tekstur 3D pada peta topografi.



3. Membuat Peta Aspect Kemiringan

Peta aspect merupakan peta yang menunjukkan arah dan derajat kemiringan lereng. Untuk membuat peta aspect kita akan menggunakan tools Spatial Analysis, Surface, Aspect.



4. Membuat Peta Hill Shade

Peta hillshade merupakan peta yang bertujuan memberi kenampakan 3D pada tematik yang akan kita buat, dengan menggunakan peta hillshade maka akan dihasilkan kenampakan peta yang lebih menarik.


Untuk membuat peta hillshade kita akan menggunakan tools Spatial Analysis, Surface, Hillshade.


Setelah kita memilih tool hillshade masukkan input raster pada DEM atau peta topografi dan tentukan lokasi folder penyimpanan data hillshade pada Output Raster. Azimuth dan Altitude kita defaultkan saja. Lalu centang pada Model Shadows.



Pada gambar di atas kita mendapatkan nilai (value) yang tidak lagi berbentuk range.

Sekian dulu tutorial cara membuat peta kemiringan lereng dengan ArcGIS.

Jika ada pertanyaan dan saran silahkan ketikkan di kolom komentar atau dengan menekan tombol WhatsApp di bagian kiri bawah blog ini.

Salam Tutorial Kita
Previous Post
Next Post

3 komentar: