Selasa, 15 September 2020

Cara Menggunakan Software Stereonet Windows

Teman-teman yang bergelut dibidang Geologi khususnya pada konsentrasi Geologi Struktur, tentunya tidak asing dengan pengolahan data struktur. Ada banyak metode dan software yang biasanya digunakan pada saat mengolah data struktur geologi baik itu kekar, lipatan maupun sesar. Software yang umum digunakan untuk mengolah data struktur seperti Stereonet, Dips, MIM dan lain-lain. Mungkin beberapa dari kalian belum tahu cara menggunakan salah satu software ini, dan maka sebab itulah kita akan membahas cara menggunakan software stereonet windows pada artikel kali ini.

- Pertama pada aplikasi stereonet pilih New Blank Window.

- Lalu New Data Set, pilih Planes.

- Secara otomatis pada kolom input data berubah menjadi data Strike dan Dip, masukkan Strike dan Dip data kekar yang telah kalian ukur di lapangan.

- Setelah Plane terbentuk klik Calculations lalu pilih Poles, titik-titik Pole akan muncul.


- Dari titik Pole yang terbentuk klik Plot pilih Contour kemudian 1% Area maka garis-garis kontur akan muncul.

- Hilangkan centang pada Untiled Planes agar tidak mengganggu pandangan.

- Dari garis kontur yang terbentuk kita dapat menentukan dua titik ketinggian, kemudian dua titik ketinggian tadi kita catat nilai Strike dan Dipnya. Cara menentukan Strike dan Dip kedua titik ketinggian yaitu dengan menekan klik kiri pada saat kursor tepat berada pada titik ketinggian tersebut.

- Setelah nilai Strike dan Dip diperoleh, kemudian buka data baru Plane lalu masukkan nilai Strike dan Dip pada kolom data.

- Dari titik ketinggian tadi dua Plane akan terbentuk, perpotongan kedua garis merupakan Sigma Dua atau Tegasan Menengah.

- Untuk menentukan Plane selanjutnya klik tepat pada perpotongan kedua Plane yang tadi, maka muncul data Strike dan Dip untuk Plane ketiga, kemudian masukkan pada kolom data. Pada Plane ketiga tentukan titik tengahnya kemudian klik dan catat data Strike dan Dip yang tampil lalu masukkan kembali pada kolom data.

- Setelah terbentuk Plane keempat maka titik perpotongan Plane ketiga dengan Plane keempat merupakan Sigma (tegasan), lalu klik kembali untuk menentukan Strike dan Dip Plane kelima.

- Plane kelima yang berpotongan dengan Plane ketiga merupakan Sigma (tegasan).

- Masing-masing tegasan dapat ditentukan dari perpotongan antar Plane yang terbentuk. Perpotongan Plane satu dan Plane dua merupakan Sigma 2 atau Tegasan Menengah. Untuk menentukan Sigma 1 atau Tegasan Maksimum dan Sigma 3 atau Tegasan Minimum adalah dengan melihat besaran derajatnya. Apabila dibagian tengah lebih besar dari 90 derajat maka posisi Sigma 3 (Tegasan Minimum) berada ditengah (Perpotongan antara Plane 3 dan Plane 5), begitu pula sebaliknya. Untuk menentukan jenis sesarnya dapat menggunakan Klasifikasi Anderson, 1951

Pada tutorial kali ini berdasarkan Klasifikasi Anderson, 1951 jenis sesar yang terbentuk yaitu Sesar Naik atau Thrust Fault karena Sigma 3 (Tegasan Minimum) posisinya berada ditengah atau arah gayanya yaitu vertikal.

Oke.. Sekian dulu tutorial cara menggunakan Software Stereonet Windows kali ini.

Jika ada pertanyaan dan saran silahkan ketikkan di kolom komentar atau dengan menekan tombol WhatsApp yang ada di bagian kiri bawah blog ini.

Salam Tutorial Kita

Previous Post
Next Post

0 comments: